Sesuai dengan penjelasan keisya pada video bahwa Larutan ditambah dengan indikator K2CrO4 5% sebanyak 3 tetes dan dititrasi dengan AgNO3
Sedangkan pada jurnal yang saya temukan bahwa sampel ditambahkan 5 tetes larutan indikator K2CrO4 5%. Sampel yang telah diberi indikator dititrasi dengan larutan baku AgNO3
Pertanyaan saya mengapa terdapat perbedaan pada kedua jurnal tersebut, padahal sama sama menggunakan indikator K2CrO4 5%. mengapa tidak menambahkan 5 tetes indikator K2CrO4 5% pada jurnal yang dijelaskan oleh keisya tersebut?
Pada jurnal yang digunakan oleh maizatul pada titrasi argentometri ditambahkan indikator K2CrO4 5% pada 3 kali pengulangan titrasi dikarenakan titrasi tersebut dilakukan untuk menentukan hasil analisis kadar klorida pada air
sumur bor. sedangkan pada jurnal yang saya gunakan sebagai referensi, titrasi argentometri ditambahkan indikator K2CrO4 5% sebanyak 3 tetes dan dilakukan 5 kali pengulangan titrasi dikarenakan metode titrasi argentometri menggunakan indkator tersebur dilakukan untuk uji
penentuan akurasi dengan membandingkan hasil pengukuran dengan bahan
standar, bukan untuk analisis kadar klorida.
Titrasi argentometri merupakan metode analisis kuantitatif berdasarkan reaksi pengendapan senyawa halogenida dan senyawa-senyawa lain ketika ditambahkan dengan AgNO3. Nah pertanyaan saya disini, apa kaitan nya reaksi pengendapan senyawa halogenida dan senyawa-senyawa lain ketika ditambahkan dengan AgNO3 dalam bidang farmasi?
Sesuai dengan penjelasan keisya pada video bahwa Larutan ditambah dengan indikator K2CrO4 5% sebanyak 3 tetes dan dititrasi
BalasHapusdengan AgNO3
Sedangkan pada jurnal yang saya temukan bahwa sampel ditambahkan 5 tetes larutan
indikator K2CrO4 5%.
Sampel yang telah diberi indikator
dititrasi dengan larutan baku AgNO3
Pertanyaan saya mengapa terdapat perbedaan pada kedua jurnal tersebut, padahal sama sama menggunakan indikator K2CrO4 5%. mengapa tidak menambahkan 5 tetes indikator K2CrO4 5% pada jurnal yang dijelaskan oleh keisya tersebut?
Pada jurnal yang digunakan oleh maizatul pada titrasi argentometri ditambahkan indikator K2CrO4 5% pada 3 kali pengulangan titrasi dikarenakan titrasi tersebut dilakukan untuk menentukan hasil analisis kadar klorida pada air sumur bor.
BalasHapussedangkan pada jurnal yang saya gunakan sebagai referensi, titrasi argentometri ditambahkan indikator K2CrO4 5% sebanyak 3 tetes dan dilakukan 5 kali pengulangan titrasi dikarenakan metode titrasi argentometri menggunakan indkator tersebur dilakukan untuk uji penentuan akurasi dengan membandingkan hasil pengukuran dengan bahan standar, bukan untuk analisis kadar klorida.
Titrasi argentometri merupakan metode analisis kuantitatif berdasarkan reaksi pengendapan senyawa halogenida dan senyawa-senyawa lain ketika ditambahkan dengan AgNO3. Nah pertanyaan saya disini, apa kaitan nya reaksi pengendapan senyawa halogenida dan senyawa-senyawa lain ketika ditambahkan dengan AgNO3 dalam bidang farmasi?
BalasHapus