Saya ingin bertanya seputar materi metode presipitasi, sesuai yang telah di jelaskan bahwasanya ukuran partikel nanosuspensi itu akan berpengaruh untuk penghantaran agen sitotoksik bila memiliki ukuran yang kecil, nah pertanyaan saya, bagaimana ukuran partikel nanosuspensi itu perpengaruh jika memiliki ukuran besar dan bagaimana proses obat nya?
terima kasih atas pertanyaannya maizatul. persyaratan ukuran partikel nanosuspensi yakni berkisar antara 10-1000 nm, jika ukuran partikel nanosuspensi yang akan digunakan sebagai penghantaran agen sitotoksik tadi melebihi 10-1000 nm maka pengaruh ke proses obatnya yaitu difusi obat tidak dapat berjalan sehingga nanosuspensi tadi tidak bisa menjadi agen sitotoksik karena ukuran yang terlalu besar susah masuk ke pori pori sel tumor yang umumnya berkisar antara 300-700 nm.
seperti yang telah dijelaskan oleh keisya di dalam video bahwa zat aktif yang bersifat lipofilik pembuatan nanosuspensi nya lebih banyak menggunakan metode bottom up. pertanyaan saya adalah, bagaimana hasilnya jika dilakukan penggunaan metode lain untuk pembuatan nanosuspensi zat aktif lipofilik tersebut?
terima kasih atas pertanyaannya neviaisyah. zat aktif lipofilik memiliki permeabilitas tinggi tetapi kelarutannya rendah sehingga dapat menurunkan bioavailabilitas obat. Oleh karena itu, dilakukan teknik formulasi pembuatan sediaan nanosuspensi dengan metode bottom up untuk dapat meningkatkan kelarutan obat sehingga bioavailabilitasnya tinggi. Jika digunakan metode lain untuk pembuatan nanosuspensi zat aktif lipofilik, larutan stabil yang secara termodinamik berisi minyak, sufaktan, kosurfaktan, dan obat tidak dapat beremulsi dengan sendirinya secara cepat di dalam cairan lambung. hal ini berarti bioavailabilitas dan laju absorpsi dari nanosuspensi tersebut tidak meningkat karena penggunaan metode yang tidak efektif untuk pembuatan nanosuspensi zat aktif lipofilik.
Saya ingin bertanya seputar materi metode presipitasi, sesuai yang telah di jelaskan bahwasanya ukuran partikel nanosuspensi itu akan berpengaruh untuk penghantaran agen sitotoksik bila memiliki ukuran yang kecil, nah pertanyaan saya, bagaimana ukuran partikel nanosuspensi itu perpengaruh jika memiliki ukuran besar dan bagaimana proses obat nya?
BalasHapusterima kasih atas pertanyaannya maizatul. persyaratan ukuran partikel nanosuspensi yakni berkisar antara 10-1000 nm, jika ukuran partikel nanosuspensi yang akan digunakan sebagai penghantaran agen sitotoksik tadi melebihi 10-1000 nm maka pengaruh ke proses obatnya yaitu difusi obat tidak dapat berjalan sehingga nanosuspensi tadi tidak bisa menjadi agen sitotoksik karena ukuran yang terlalu besar susah masuk ke pori pori sel tumor yang umumnya berkisar antara 300-700 nm.
HapusBaik keisya terima kasih, jawabannya dapat saya pahami
Hapusseperti yang telah dijelaskan oleh keisya di dalam video bahwa zat aktif yang bersifat lipofilik pembuatan nanosuspensi nya lebih banyak menggunakan metode bottom up. pertanyaan saya adalah, bagaimana hasilnya jika dilakukan penggunaan metode lain untuk pembuatan nanosuspensi zat aktif lipofilik tersebut?
BalasHapusterima kasih atas pertanyaannya neviaisyah.
Hapuszat aktif lipofilik memiliki permeabilitas tinggi tetapi kelarutannya rendah sehingga dapat menurunkan bioavailabilitas obat. Oleh karena itu, dilakukan teknik formulasi
pembuatan sediaan nanosuspensi dengan metode bottom up untuk dapat meningkatkan kelarutan obat sehingga bioavailabilitasnya tinggi.
Jika digunakan metode lain untuk pembuatan nanosuspensi zat aktif lipofilik, larutan stabil yang secara termodinamik berisi minyak, sufaktan, kosurfaktan, dan obat tidak dapat beremulsi dengan sendirinya secara cepat di dalam cairan lambung. hal ini berarti bioavailabilitas dan laju absorpsi dari nanosuspensi tersebut tidak meningkat karena penggunaan metode yang tidak efektif untuk pembuatan nanosuspensi zat aktif lipofilik.
baik, terimakasih atas jawaban nya keisya dapat saya pahami.
Hapus